JAKARTA, - Busi merupakan komponen penting pada kendaraan. Fungsinya sebagai pemantik yang menyebabkan ledakan di ruang mesin. Selain memiliki fungsi penting tersebut, busi juga bisa menjadi cara mengetahui apakah ruang bakar dalam kondisi baik atau tidak. Cara untuk mengetahui kondisi ruang bakar, bisa dilihat dari warna elektroda Support PT NGK Busi Indonesia Diko Ocatviano mengatakan, secara umum ada tiga warna busi yang memperlihatkan bagaimana kondisi ruang mesin. Baca juga Harga SUV Bekas di Akhir Tahun, Toyota Fortuner Mulai Rp 140 Jutaan Cek busi mobil"Pertama adanya kerak karbon atau berwarna hitam. Indikasinya ada karbon yang enggak terbakar habis di ruang mesin sehingga menempel di permukaan busi," kata Diko kepada Kamis 10/12/2020. Munculnya karbon yang tidak terbakar ini dikarenakan rasio udara dan bensin AFR yang tidak pas. Kemudian yang kedua yaitu warna elektroda merah membara. "Selain elektroda, keramik insulator juga berwarna merah, istilahnya disebut overheat. Busi mengalami panas berlebihan, potensi keramik pecah," kata Diko. Baca juga Kendala yang Ditemui Bus AKAP Saat Lewati Sitinjau Lauik Penyebab dari busi overheat ini meliputi pemakaian kendaraan dalam kecepatan tinggi dalam waktu yang lama, salah menentukan tingkat panas busi, setingan lebih banyak udara dibanding bensin, dan penggunaan bahan bakar yang terlalu tinggi dari standar rekomendasi. "Terakhir yaitu dalam kondisi normal. Busi enggak ada gejala fisik yang parah, paling gejala keausan saja di elektroda," ucapnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jakarta - Polri menegaskan bahwa peralihan pelat nomor ke versi baru yaitu yang semula berwarna dasar hitam akan resmi diganti dengan warna dasar putih. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) aliat pelat nomor yang semula. Wacana ini mengacu pada Perpol Nomor 7 Tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi (Regident) Kendaraan JAKARTA, - Menjadi salah satu komponen penting, ternyata peran busi pada kendaraan tak sekadar sebagai pemantik untuk ledakan bahan bakar dan udara. Melalui busi, pemilik mobil juga bisa mengetahui adanya masalah pada mesin. Caranya dengan melihat warna pada elektroda diketahui, masing-masing warna menandakan apakah proses pembakaran yang terjadi pada ruang bakar sudah optimal, atau justru sebaliknya. Menurut Technical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano, setidaknya ada beberapa warna yang biasa ditemui pada busi dan menandakan adanya masalah pada ruang mesin. Baca juga Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Busi Iridium dan Laser Iridium "Paling mudah itu warna hitam. Warna ini hitam bisa disebabkan dua faktor, pertama karena karbon dan kedua akibat adanya kebocoran oli," ucap Diko kepada Kamis 30/11/2022.NGK Busi NGK "Tandanya kalau karbon itu biasanya kering, sementara kalau karena kebocoran itu basah, istilahnya wet carbon fouling dan dry carbon fouling," katanya. Cirinya, lanjut Diko, bila kering ada residu sisa pembakaran yang sebenarnya bisa dengan mudah dibersihkan dengan cara menggeber kendaraan pada RPM tinggi atau high speed. Sementara untuk kasus yang busi basah, diklaim sedikit sulit. Penyebabnya juga ternyata bukan hanya karena kebocoran oli, tapi juga bahan bakar. "Kalau basah karena oli berarti ada kebocoran. Kalau karena bensin, artinya ada over atau kelebihan bensin pada ruang bakar dan hal ini bikin banyak kotoran menempel yang membuat busi kotor atau deposit," ujar Diko. Selanjutnya busi dengan warna merah bata dan biasanya terjadi pengelupasan pada elektroda. Hal ini menurut Diko dikarenakan overheat. Bacaselengkapnya Postingan terbaru. Benarkah Oli Samping Motor 2-Tak Harus Wangi? Ini Jawabannya. Agustus 05, 2017 D'BIKERS – Sepeda motor dua langkah atau 2-tak saat ini sudah tidak lagi diproduksi. Honda merombak CB150R StreetFire dengan penambahan warna baru Stallion Black. Motor memiliki tambahan stripe di tangki bensin dan perubahanEddyYulianto selaku Chief Mechanic Kawasaki Super Sukses Motor Fatmawati, Jaksel mengatakan, busi 2-tak dan 4-tak berbeda. "Businya beda, dari ukuran aja sudah terlihat, busi 2-tak lebih besar secara dimensi dibandingkan dengan busi 4-tak," buka Eddy belum lama ini. (BACA JUGA: Detik-detik Andrea Iannone Terjungkal dan Hampir Terlindas Motor Lain)